Buku dan Kucing

by - Maret 26, 2021

Buku dan Kucing

Sebetulnya tulisan ini adalah rekap untuk bulan Februari, atas beberapa hal yang sangat lekat dengan gue di bulan itu. Namun seperti yang teman-teman sudah tau, gue nggak punya waktu untuk menulis postingan baru, jadilah akhirnya gue baru bisa tulis sekarang. Kalau ada yang tanya, what things i like or i miss the most from this month, jawabannya mungkin jatuh pada dua hal, yakni Buku dan Kucing. Yepp, karena bisa dibilang pada bulan itu waktu gue cukup penuh dengan kehadiran mereka.

Setelah sekian lama nggak beli buku fisik ke Gramedia, akhir bulan Januari lalu gue akhirnya menyempatkan kesana dan membeli buku self-development berjudul You Do You karya Fellexandro Ruby. Gue udah lama banget pingin beli buku ini sejak tau beliau mau menerbitkan buku. Since dia adalah satu-satunya pengusaha sekaligus content creator yang gue ikuti saat ini, gue excited banget untuk bisa membaca buah pemikirannya yang keren di dalam satu buku. Dan yang membuat gue semakin ingin membeli buku itu adalah, karena isinya per bab dan masing-masing bab punya bahasan yang sama pentingnya, pembaca nggak dipaksa untuk harus menamatkan setiap bab dalam sekali baca. Jadi, gue pun bisa lebih leluasa untuk bagi-bagi waktu dengan kegiatan lainnya.

Sesuai dengan tagline-nya, discovering life through experiments and self-awareness, gue nggak merasa digurui oleh buku ini untuk punya pemikiran yang saklek sama dengan penulisnya. Justru beliau mengajak gue untuk lebih meningkatkan self-awareness dan membuka ruang perspektif yang lebih luas tentang goals, pengembangan diri, karir, tips investasi, dsb. Salah satu buku paket komplit yang saat ini sedang gue butuhkan, karena nggak cuma membahas satu atau dua hal yang berkaitan dengan pengembangan diri, tapi semuanya sekaligus, dengan porsi yang pas, nggak kelebihan, nggak juga kekurangan buat pembaca yang lebih suka straight forward kayak gue.

Selain itu, gue akhirnya bisa melanjutkan buku bacaan Origin gue yang sempat tertunda, salah satu novel installment karya Dan Brown yang udah lama banget terkatung-katung nggak gue tamatin. Walaupun butuh waktu dua minggu, gue senang karena setidaknya bisa kembali mencicipi aroma buku dan kamper jadi satu, saking lamanya tersimpan di rak. Biasanya gue jarang sih namatin buku yang udah lama nggak dilanjutin, tapi rasanya untuk buku ini pengecualian. Karena dia berhasil bikin hidup gue terasa nggak lengkap kalau gue nggak tau ending-nya seperti apa, apa yang terjadi sama Robert Langdon dan Ambra Vidal. Siapa sebenarnya dalang di balik pembunuhan Edmond Kirsch? Apa sebenarnya semua itu cuma konspirasi? Skenario itu kayak kebayang-bayang di kepala gue, dan semakin mengganggu setiap kali gue lihat bukunya bertengger di rak buku. Jadi, gue pikir nggak ada alasan untuk nggak melanjutkan bacaan ini di saat senggang.

Hal kedua yang membuat hari-hari gue terasa penuh adalah kehadiran kucing. Sebetulnya kucing di sekitar kost-an gue tuh banyaaaaaakk banget, tapi anehnya gue baru merasa punya keterikatan akhir-akhir ini. Sampe-sampe gue meragukan diri sendiri. Apa gue memang secinta itu sama kucing? Kok kayaknya gue sering acuh tak acuh ya sama mereka? Padahal jawabannya karena pintu rumah di kost-an gue sering tertutup, jadi kucing-kucing itu nggak ada yang bisa masuk kesana, kecuali kalau dibuka *ya iyalah*. Dan mungkin karena gue tipe orang yang nggak bisa menunjukan afeksi gue, (iya, even terhadap kucing!), jadi susah untuk gue menemukan waktu yang pas dimana saat itu hanya ada gue dan kucing-kucing ini. Makanya,  kalau ngasih makan tuh paling gue cuma kasih aja di piring kecil, setelah itu gue tinggal pergi atau masuk lagi. Tapi sekitar dua bulan pertama di tahun ini, semuanya terasa sedikit berbeda. Teman gue kan sempat pindah ke kost-an yang bentukannya mirip asrama. Disana juga nggak kalah banyak kucing kampung berkeliaran, tapi dengan lingkungan yang lebih terang dan lebih bebas. Bahkan mereka ini sering banget asal masuk ke kamar-kamar penghuni. Karena gue suka dengan lingkungannya, gue sering main kesana, sekalipun untuk sekadar menatap langit dari bawah jendela.

Kemudian, ada satu kucing betina yang sering banget ngeong-ngeong di depan kamar kost teman gue. Dibandingin kucing-kucing lain yang barbar, kucing ini cenderung lebih sopan dan friendly. Karena saat itu dia lagi bunting besar, jadilah kami namai dia bumil.

Buku dan Kucing
Hi, guys! Nama gue bumil! Ini waktu gue udah ngelahirin. Lihat, kan, perut gue lebih kempes?

Foto di atas itu foto favorit gue dari sekian banyak foto dia, btw. Suasana di belakangnya kayak foto-foto di Jepang yang sering gue lihat di twitter. Apa karena filternya ya? Haha, nevermind.

Akhirnya, gue dan teman gue sepakat untuk memberi makan dia dan beberapa kucing lain di sana, serta membantu sampai anak-anaknya lahir, minimal sampai mereka bisa jalan sebelum kami benar-benar pindah kost nantinya. Nah, karena gue cuma datang sesekali kesana, jadi gue nggak bisa bantu-bantu banyak waktu teman gue buatin rumah dari kardus khusus untuk bumil dan anak-anak bayinya. Maka, hubungan kami pun nggak terlalu dekat. Kadang bisa love-hate relationship juga, soalnya gue alergi debu dan bulu-bulu, jadi gue nggak bisa dekat-dekat terus sama mereka. Tapi di hati gue yang paling dalam, gue sayang banget sama kucing ini. Walaupun kadang sok kelihatan judes, karena ngebatesin makan😅 Abis mereka cepet banget yak lapernya, lama-lama tekor juga🤧 *padahal bukan gue juga yang beli makanannya, hadeuh🙄*.

Singkat cerita, setelah beberapa minggu, lahir deh si kucril-kucril ini!

Buku dan Kucing
The kittens!

Buku dan Kucing
Kalau nggak salah, ini waktu umurnya udah masuk 3 atau 4 minggu. Soalnya mereka udah bisa main dan lari kesana kemari.

Buku dan Kucing


Sejujurnya dua bulan itu waktu yang terlalu singkat untuk gue punya waktu bareng mereka. Gue bahkan sedikit menyesal, kenapa nggak mengenal kucing-kucing ini lebih cepat sebelumnya. Dan kenapa gue terlalu introvert walaupun sama kucing doang (gak tau ini lucu apa gimana, but i'm being honest with you guys😭). Kok gue jadi kayak cowok-cowok drakor yang dingin tapi hatinya hello kitty ya😟.
 
Kalau teman gue lagi pergi dan dia titip makanan kucing ke gue, kayaknya itu waktu-waktu yang priceless dimana mereka bisa deket banget sama gue. Iya, soalnya kalau ada teman gue pasti mereka lebih sering ngintil temen gue, mungkin karena dia yang tiap hari ketemu kali ya.

Buku dan Kucing


Biasanya kalau kami lagi masak-masak atau makan bareng, si bumil, bu barbar (ini kucing betina saudara bumil yang galak banget waktu pertama ketemu, makanya dinamai bu barbar), dan beberapa kucing lainnya pasti ngerecokin. Dan jujur gue kangen banget momen-momen itu, bersamaan dengan suasana lingkungannya yang bikin tenang dan nyaman.

Saking sayangnya, kami sempet sedih banget dan nangis waktu mau ninggalin mereka. Takut bahwa bumil, anak-anak dan kawan-kawannya nggak terawat dengan baik😫. Tapi setelah itu kami juga saling menguatkan dan percaya, bahwa mereka pasti ada yang jaga. Bahkan sebelum kedatangan kami, bumil dan kucing-kucing lainnya masih bisa hidup dengan damai dan sehat.

Kebetulan beberapa hari yang lalu sempat viral sebuah video dimana seorang bapak membunuh kucing yang berkeliaran di sekitar tempat kerjanya. Menyalahkan satpam disana karena nggak menyingkirkan kucing itu sebelumnya. Gue sedih banget kenapa ada orang-orang semacam ini di muka bumi😫 They just want your food and your affection, anyway. Makhluk ini hidup berdampingan dengan kita bukan untuk disiksa, dikuliti, dibunuh, dijadikan mainan, tapi untuk disayangi😭 Even if you don't wanna pet them, just don't give them a single thought of wanting to hurt and end their life. I mean, they're just cats😿 Kok bisa? Gue nggak habis pikir.

Semoga Tuhan membalas perbuatan-perbuatan yang lebih binatang dari binatang sebenarnya ini.

Buku dan Kucing

Buku dan Kucing

Gue harap bumil dan kucing-kucing lainnya disana selalu sehat dan gak kekurangan suatu apapun. Semoga juga banyak penghuni baru yang ngisi tempat disana dan kasih dia makanan. Gue kangen bangettt mereka!😭😿

Untungnya disini gue masih punya Ican, si gembul di rumah yang makin hari udah kelihatan makin tua. Setidaknya sosok kehadiran kucing nggak lepas dari hidup gue. Kapan-kapan gue share tentang dia juga, deh. Sori nggak ada fotonya, soalnya doi belum mandi😝

You May Also Like

18 komentar

  1. Dua hal yang kamu bahas ini, selalu ada di kamar saya Aina. Ha ha ha. Di tempat tidur yang sengaja hanya beralaskan karpet dan ambal, disampingnya terdapat beberapa buku bacaan saya. Jadi kalo mau tidur, saya tinggal baca.

    Dengan tempat tidur yang sejajar dengan lantai itu, kucing yang diadopsi di rumah (terutama yang namanya Fiko), biasanya tidur di atas ambal saya. Biasanya dia nyari selimut untuk diisal-isap. Makanya kalo saya selimut saya taroh di dalam lemari, ia ngeong-ngeong ngga jelas.

    Kucing itu bisa tau orang yang sedang friendly dan tidak. Makanya kalo nongkrong atau makan, kaki saya yang sering didatangin kucing. Saya juga punya teman cewek yang looksnya kayak kamu Aina, berkacamata dan jilbab. Dia penyuka kucing. Kalo ada kucing, dia senangnya bukan main. Saya malah yang kesenangan ngeliat dia gemas sama kucing. Ngga heran kalo orang yang sayang sama hewan, mengutuk perbuatan seperti yang kamu ceritakan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seru juga yaa, Rahul, bisa sekamar sama kucing-kucing😍 Dulu di kost-an, rak buku saya juga tepat nggak jauh dari tempat tidur saya, cuma terhalang meja belajar. Sayangnya nggak ada kucing sama sekali. Sekarang di rumah malah kebalikannya🤣 Kucing mondar mandir, tapi rak buku disimpan jauh. Btw, kalau pelihara kucing gitu mandiinnya ribet nggak, Hul? Soalnya kalau saya bakal abis dicakarin mulu deh kayaknya, akhirnya mandi kadang-kadang aja karena males🤣

      Saya pernah baca di satu artikel gitu, katanya kucing suka kaki kita karena mereka menganggap kaki kita mainan yg berjalan🤣 Apa benar, yaa. Eh tapi itu kondisinya lagi nongkrong atau makan, nggak mungkin makan sambil jalan kan, Hul😂 Perihal bisa tau mood kita kayaknya bener deh, suka denger cerita dari temen setiap kali lagi sedih pasti kucingnya nggak bawel, dan seolah ngeliatin dengan iba, kadang ngeong pelan di depan muka. Mungkin dalam bahasa mereka bertanya, "kenapa?", gitu kali ya huhu🤧 Makanya suka heran saya sama orang-orang yang benci sama kucing, atau hewan lain, tapi ada pikiran untuk bunuh atau siksa mereka😭

      Hapus
  2. Si barbar ini udah keliatan ya dari tampangnya ya classy dan sedikit terlihat galak hahaha, apa dia kucing yg aktif, Awl? Soalnya aku dulu punya kucing ras himalaya, matanya lebar dan sedikit melotot, dia emang aktif banget, gak bisa diem 🤣, antengnya kalo di kasih makan aja.
    Oiya terus kenapa ya di luar lingkaran mata kucing itu rata-rata warnanya hitam jadi kayak pake eyeliner? Hihihi

    Soal buku, Awl gak ada rencana untuk review bukunya di blog? Hihi aku pengin tau terutama soal Dan brown yg pernah jadi list next to readnya aku tapi belom sempet terbaca 😅

    BalasHapus
    Balasan
    1. Si barbar nggak ada di foto kak Rekaa, maklum karena anaknya barbar, jadi jarang nongol dan sekalinya nongol barbar🤣 itu semuanya foto bumil, tapi mungkin karena saudara, jadi mereka berdua mirip sih. Seperti yang kak Reka bilang, malah aslinya lebih garang lagi mukanya dan aktif bangeeeett🤣 Dibandingin si bumil, dia kucing yg paling jarang kelihatan saking aktifnya berkelana kesana kemari, wkwk. Wihh, ingin lihat kucing kak Rekaaaa😍 sekarang masih ada kucingnya? By the way, aku nggak nyadar lho itu kalau matanya kayak pake eyeliner, HAHAHAHA. Kak Reka jeli banget🤣 iya juga yaa, kupikir semua kucing malah matanya begitu, kak😆 Entahlah, kenapa matanya begitu. Aku sempet mikir itu karena belek, tapi nggak mungkin beleknya jadi segaris di mata😂

      Waduuuh, aku belum berani review buku, kak Rekaaa😂 Nggak bisaa, dan sepertinya bakal membosankan, wkwk. Coba aku cari dulu review yang bagus buat kak Reka😂
      Sejauh yang aku tau sih, beberapa banyak yang bilang kalau buku Dan Brown yang ini bukan buku terbaik dari sekian novel installment Robert Langdon. Tapi karena justru ini buku installment dia yang pertama aku baca, jadi kesannya bagus bagus aja, wk. Sebelumnya kan sempat lihat sekilas versi filmnya, dimana aktor yang memainkan Robert Langdon ini adalah Tom Hanks. Ternyata setelah baca bukunya, perawakan dan gambaran Robert Langdon itu sesuai dengan apa yang aku pikirkan tentang Tom Hanks. Jadi, sepanjang cerita bisa ngebayangin Tom Hanks lagi berperan jadi Robert Langdon, since buku Origin ini belum diproduksi filmnya😁. Mungkin seperti beberapa buku installment sebelumnya (lewat review yang aku baca), riset Dan Brown benar-benar dalam (selain kenyataan dia memang dibantu tim khusus yang ngejalanin riset🤔), sehingga setiap detail cerita seperti latar tempat di beberapa lokasi di negara Eropa itu bener-bener diperhatikan. Akupun berasa yakin kalau cerita ini memang sedang terjadi di negara tersebut, misalnya aja bangunan-bangunan gereja di Spanyol. Buat orang yg belum pernah kesana kayak aku, Dan Brown bener-bener bisa bikin aku merasa kalau aku udh pernah lihat bangunan itu dari bacaan dia. Ditambah menurutku alurnya pas sih untuk ukuran buku sci-fi seperti itu😂 Nggak ketipisan, tapi juga nggak terlalu ketebalan😆. Tapi nggak tau deh kalau novel yang lain kayak Da Vinci Code, Inferno, dll. Mungkin akan lebih bagus dari ini karena menurut beberapa reviewer begitu🤔

      Hapus
    2. yaampun Awl aku salah baca ya, kukira itu si barbar hahahaha, malu sendiri. Kucingku udah di adopsi awl, soalnya waktu itu gak ada yang urus huhu.

      iya, dari komentar yang sering aku baca juga, seri buku-bukunya beliau salah satu ciri khasnya ada pada penggambaran detail latar tempat dari cerita yang dibuat. Aku kagum sih sama dia walau belum baca bukunya, kayaknya emang bagus banget yaa.

      Awl udah nonton inferno?? anyway, thankyou ya Awl untuk info soal bukunya Dan brown, next time aku mau coba baca bukunya :D hehe

      Hapus
  3. Itu yang ngebunuh kucing apa nggak takut kualat ya :( lagian kok tega banget sampai ngebunuh huhuhuhu. Sebagai orang yang b aja sama kucing, kebangetan sih kalau sampai dibunuh terus dikulitin astagaaa. Diusir aja kan udah kabur itu kucing. Paling banter besok balik lagi, ya kan emang binatang ya nggak bisa mikir kayak manusia :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Entahlah mbak Endaaah, aku nggak habis pikir apa yg ada di kepala orang ini😭 Sebenci-bencinya kita sama binatang, kayaknya nggaka ada pikiran buat nyiksa atau ngebunuh mereka. Jadi takut sama calon-calon psikopat kayak gini, wong bunuh binatang aja udah jadi kebiasaan😭 Kalau nggak salah tahun ini ada dua berita tentang kucing, pertama kasus di Medan, dimana ada orang yang suka nyuriin kucing yg ada di sekitar rumah dia untuk dibunuh, dan dijual dagingnya. Naudzubillah, jahat banget😭 Terus yang terakhir minggu kemarin, ada video bapak-bapak kesel karena kucing yg nggak dia suka sering mondar mandir dan akhirnya dibunuh. Nggak sanggup aku lanjut baca beritanya juga🤧

      Iyaa, padahal tinggal buang aja yg jauuh ke pemukiman lain kalau memang dia nggak suka ya, mbak. Ini malah nambah-nambah perkara😫

      Hapus
  4. Kucingnya bikin gemez. Uwuwuwu. Btw, aku sudah lama banget gak beli dan baca buku fisik. Maklum aku sekarang jadi anak ebook.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huhu iyaa nih mbak, akupun gemeess. Saking gemeznya jadi kangen🤧 Gara-gara pandemi apa-apa sekarang jadi lewat digital yaa, mbak:') Akupun saking udah terlalu kangen ke gramed, akhirnya waktu itu memutuskan buat pergi kesana sambil memperhitungkan waktu dan kondisi yang nggak terlalu ramai:(

      Hapus
  5. Setuju banget buku You Do You itu bagusss! Aku sampai pengin punya buku fisiknya juga karena waktu itu bacanya di Gramedia Digital jadi rasanya kurang puas karena pengin re-read berkali-kali rasanya saking bagus dan relate sama aku 😂

    Kucingnya lucu banget, Awl! Si bumil ini kayaknya masih kecil kalau dilihat dari foto, kayak baru 1 tahunan gitu umurnya deh #sotoy 🤣. Btw, anak-anaknya lebih gemesin lagi! Di daerah rumahku, jarang ada kucing yang motif dan warnanya kayak gitu, jadi ingin bawa pulang #ehh

    Tega banget sama orang yang sampai bunuh-bunuhin kucing hanya karena nggak suka 😭 selalu nggak tega kalau dengar kasus kayak gini, apalagi menyangkut anjing dan kucing. Sedih banget 😭 tapi aku harap bumil dan anak-anaknya bisa tumbuh sehat, kuat dan berumur panjang 🥺

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya khaaaan kak Li😭 Sebagus ituuu bukunyaa😍 Kak Li harus banget sih punya buku fisiknya, fix! Soalnya enaknya ada buku fisik tuh aku bisa tandain di part yg aku suka atau relatable banget buat aku. Kadang pake sticky notes, atau stabilo. Apalagi sama penulisnya sendiri emg disuruh tandain kalau ada bab yg disuka, makin senenglah akuu🤣

      Nah ini nih, ini juga yg aku obrolin sama temenku, kak🤣 Si bumil kalau dilihat-lihat masih kecil, tapi kok udah hamil aja ya? Hahaha dasar pikiran manusia🤣 Gara-gara ini, pas liat bumil protektif dan sayang banget sama anaknya, kami langsung berkesimpulan, "oh iyaa ini pasti anak pertama dia, soalnya kalau udah ngelahirin berkali-kali pasti nggak peduli", wakakakak ampun deh🤣 Huwaaa, jangankan kak Li, aku aja pingin bawaaa tapi bingung bawanya gimana😭 Nanti di jalan takut pup karena kejauhan, dan takut kaget juga sama lingkungannya🙁

      Jahaat bangeet, kayak nggak punya perasaan sih mereka😭 Even kadang hewan seperti kucing dan anjing aja punya perasaan yg kuat sama majikannya, nah ini manusia diimbangi dengan akal malah kalah sama kucing dan anjing😫 Aamiin, makasih do'anya kak Lii. Akupun berharap semoga orang-orang yg ditemui bumil dan kucing-kucing lainnya disana adalah orang baik🤧

      Hapus
  6. Awl kok mellow banget aku baca iniii 😭😭😭 Jadi inget dulu beberapa bulan sebelum pindah dari kost lama, aku sama housemate-ku sempat "ngurusin" ibu kucing yang baru lahiran juga. Sayang anak-anaknya pada akhirnya ga ada yang selamat karena kayaknya kurang nutrisi (si ibu kabur-kaburan terus 😔).

    Aku baca berita soal bapak yang bunuh kucing itu juga ya ampun panaaas ke ubun-ubun rasanya. Mana sebelumnya sempat selewat baca cerita orang di tweet, yang kucingnya disiram air panas sama tetangganya. Astagaaa kenapa yaa orang-orang iniii, kucing di hush hush juga pada pergi kook, kenapa harus nyiksa?? Apa mereka ga takut kualat apa 😡😡

    Semoga Bumil dan anak-anaknya juga Bu Barbar selalu disayang sama orang-orang sekitar yaaa walaupun Awl dan temen Awl udah ga di deket mereka lagii

    BalasHapus
  7. Buku you do you emnk daging banget yahh Awl... 😆 kerennn pas baca juga.. Aku sndiri awalnya nggk tau Mas Ruby itu siapa.. *Astaga.. 😱 . Tapi banyak teman2 yg mention buku ini termasuk Lia, Mba Pipit, Mba Jane.. wahh langsung penasaran donk. Pas beli dan baca.. Yesss... mantaaapp bukunya.. hahah 😅😅 smpe aku beli satu lagi buat tak kasih ke temen.

    Btw soal berita orang yg tega bunuh kucing.. astaga asli aku yah gedek banget dngernya.. I mean kok tega gtu.. emnk dianya salah apa smpe digituin. Suka heran sama orang2 yg ringan tangan ke hewan satu ini..
    Bahkan tetangga ku yah ada kucing cuma tidur di jok motornya kok tiba2 disiram air. Ya ampunn langsung ilfeel..
    Meskipun aku ndak official memelihara kucing. Tapi kucing sekitar rumah sering bngt mampir rumah sejak rumah ini sepi... yah They help me a lot.. 😇

    BalasHapus
  8. buku you do you ini wish list, pas baca review temen temen kayak Lia atau mba Jane. Udah beberapa kali ke gramed, tapi belum aku beli juga hahaha.
    masih ada buku lama yang belum kelar juga, jadi aku kira nanti nanti aja
    tapi kok habis baca ini malah kepikiran ya

    aku kalo sama kucing ampun hahaha, ga berani.
    adik aku pernah minta ijin ke orang rumah buat pelihara kucing tapi ga dibolehi
    kalo buat temen main sama adikku palingan di depan rumah aja

    BalasHapus
  9. Pas banget, Mbak Awl. Barusan aku masukin You Do You di want to read list, eh lha dalah dibahas di sini 😆. Makin tertarik pengen cepet-cepet beli deh, aku. 😍

    Aku juga suka sama kucing, Mbak Awl. Di rumah, aku punya satu kucing. Tahun ini usianya 8 th. Dia jantan, tapi aku kasih nama Wanita, biar gak suka kawin dan bawa anak istrinya ke rumah. Ngomong-ngomong itu kebiasaan kucing-kucing jantanku sebelum Wanita, Mbak. Suka kawin, dan bawa anak istrinya pulang ke rumah 🥰. Dari dulu kucing-kucing jantanku emang gitu, bertanggung jawab. Gentle man banget 🙈. Tapi aku dan keluarga jadi susah. Soalnya harus ikut merawat dan kasih makan anak istrinya juga. 🥺

    Ngomong-ngomong bumil cantik banget. Anak-anaknya juga lucu-lucu. Ada yang belang telon juga. Aku tebak yang belang telon cewek tuh. Hehehe 🤭. Mudah-mudahan setelah ditinggal Mbak Awl dan temen-temen bumil, anak-anaknya, dan kucing lainnya bisa tetep hidup nyaman, ya. Suka gak tega aku, kalau ada kucing yang disiksaaaaa. 😭

    BalasHapus
  10. ngomongin soal kucing nih ya, aku dah bertahun2 gg pilahra nbak. pdhal dulu suka banget dan mayan over jaganya. pas mereka main dan malam blm plang eee dicari dong. prhanya harus tdr di kamarku, intinyaa ya supya terlihat olehku. sampai akhirny beberapa kali pelihara, meninggal, hilang, dan smpai dibuang orang rumah (hiks) krena aku terlalu aja meliharanya. overlah! sejak itu gg pelihara lagi karena akibtnya fatal bikin aku galau hehe. sekian .... malan numpang curhat lagi wkwkw

    BalasHapus
  11. Aku baru-baru ini follow doi di IG dan youtube, dan setelah itu jadi kepikiran banget pengen beli bukunya itu. eh sekarang disinggung sama Awl, semacam ada bisikan dari semesta apa gimana yak? hahahaha.. beli ga nih? :D


    Again, kita sama Awl...aku juga sebetulnya suka banget sama kucing tapi seringkali ga bisa diwujudkan dgn sikapku ke kucing-kucing tak bertuan itu, apalagi sama yg oren-oren, soalnya sering banget mergokin kucing berwarna oren lagi ngawinin kucing laen, ampun deh... kok si oren ini pada demen kiwin yak? hahaha... jadinya suka pengen jitak.

    Tapi di rumah mertua ada anak-anak baru, tiga ekor, yg warna abu, item sebadan-badan, sama item putih kayak sapi. Nah entah kenapa si item putih itu adalah kucing yg paling kalem dan aku menyukainya. alhasil setiap aku main ke rumah mertua, tuh kucing suka pengen digendong dan aku selalu rela memenuhi permintaannya karena tuh kucing emang sekalem itu, hahaha... dan ini kayaknya pertamakalinya deket banget sama satu kucing, ga cuma elus-elus sekilas aja :D

    dan awalnya, aku suka kesel... udah gue sayang-sayang, eh doi suka ngasih liat pantatnya... kan kayak yg ga tau terima kasih, eh ternyata setelah dikasih tau, itu ternyata adalah salah satu bentuk ekspresi kucing untuk menunjukan kasih sayang, persis kayak kalo kucing suka bawa tikus hasil buruannya ke rumah, itu jg bentuk kasih sayang dan pengen kasih hadiah sama majikannya.

    Super sekali ya memang perkucingan ini.

    BalasHapus
  12. Buku dan kucing, ditambah satu hal lagi, jazz, bakal langsung identik sama Haruki Murakami. Haha.

    Enggak tahu buku-buku yang kamu bahas. Saya bahkan lupa kapan terakhir kali baca buku pengembangan diri. Referensi bacaan dalam dua tahun terakhir ini kayaknya 90% fiksi. Dan Brown tahu, sih, tapi ketika coba baca entah kenapa merasa kurang cocok.

    Sejak dulu saya merasa bukanlah pencinta kucing. Namun, saya enggak benci, apalagi menyakitinya. Beberapa tahun terakhir, ketika di Twitter ada akun khusus kucing, mendadak gemas juga melihat wajah mereka yang lucu itu.

    Di dekat rumah saya sih pasti banyak kucing kampung berkeliaran. Sewaktu mereka ujuk-ujuk datang ketika saya lagi makan ayam atau ikan, sebisa mungkin juga akan saya coba kasih. Lalu di antara kucing-kucing itu ada 1-2 kucing yang saya kenali karena sering mampir. Tapi enggak ada sedikit pun hasrat buat kasih ia nama. Lebih-lebih kepikiran buat memelihara.

    Yang saya salut, ternyata banyak ya orang-orang di luaran sana yang sudu pelihara kucing, bahkan kucing ras mahal, yang mana harga makanan mereka tuh lebih mahal ketimbang makanan si pemilik. XD

    BalasHapus