Bosan yang Dirindukan

by - Maret 17, 2021

Hi, guys! How have you been? Semoga sehat selalu, ya. Satu bulan ternyata cukup panjang untuk gue nggak menulis dan aktif di blog, karena lagi-lagi semuanya terasa begitu cepat berlalu. Hari ini gue memutuskan untuk menuliskan perasaan yang sebetulnya udah dua minggu ini bersemayam di pikiran gue.

Bosan yang Dirindukan
Trotoar, saksi bisu langkah-langkah kecil kaki gue, dan sebuah museum di sebelah kiri yang sampe sekarang belum pernah gue masuk ke dalamnya

Akhir bulan lalu, gue akhirnya pindah dari kost yang udah gue tempati selama tepat empat tahun setengah. Dulu gue pikir empat tahun bukan waktu yang singkat, seharusnya. Tapi setelah dijalani, rasanya juga nggak selambat itu. Masih banyak tempat-tempat yang belum pernah gue explore disana, even banyak jalanan kecil di sekitar Bandung yang baru gue temuin satu tahun terakhir ini. Karena dua tahun pertama gue hanya dihabiskan dengan urusan perkuliahan dan organisasi, gue jaraaaaang banget main keluar. Sampe-sampe nih, objek wisata di dekat sini aja ada yang belum pernah gue jabanin. Tapi percaya deh, gue yakin sebagian orang Bandung juga nggak semuanya pernah berlibur ke objek wisata terdekat, contohnya Farm House, d'Ranch, Orchid Forest Lembang, Kawah Putih, atau Lodge Maribaya. Iya, gue belum pernah main kesana. Bukan sebuah pencapaian untuk diceritain, ya?😂

Sebetulnya gue agak berat untuk ninggalin kota tercinta ini. Karena banyaak banget momen-momen yang gue lalui disana, entah itu sama sohib atau teman dekat. Sebab ini artinya gue juga harus meninggalkan orang-orang yang gue temui sepanjang empat tahun setengah ini. Gue akan kangen dengan jajanan dan makanan-makanan di Gergerkalong atau sepanjang daerah Setiabudi. Contohnya, bapak penjual Pau Pau Dimsum yang baik hati dan ceria dengan dimsumnya yang gede-gede tapi murah, dengan mas tukang bakso Malang dekat kost gue yang juga baik hati dan enak plus murah meriah baksonya (tuhkan, gue lupa nggak sempat pamit sama beliau), bapak ibu warkop yang baru gue kenal dan sempat gue mention di postingan sebelumnya, tukang bubble tea langganan gue di depan alfamidi dari tingkat satu dengan gerobak, wajah mas-masnya dan keramahan yang masih sama terasa, mie ayam Cipaganti yang sementara ini rasanya nggak bisa dikalahin sama mie ayam manapun karena isian jamur favorit gue, ibu penjaga laundry yang udah setia menyapa gue setiap kali bawa pakaian segede gaban (dan baru bisa inget nama gue setahun terakhir ini, karena biasanya suka salah sebut), Soto Sedaap Boyolali di Gerlong, thai tea favorit gue di tikungan KPAD yang manisnya pas, nggak kalah sama thai tea yang harganya meledak di luaran sana, kemudian kafe Lain Hati Sukahaji yang selalu jadi alternatif yang tepat untuk gue menghindar dari keramaian karena letaknya yang cukup jauh dari jalan raya, juga Bebek Kaleyo sebagai saksi bisu dimana pertama kalinya gue makan bebek seumur hidup (dan berakhir jatuh cinta karena ternyata rasanya sama aja kayak ayam), jajjangmyeon Chinguya Nolja dan mbak waitress-nya yang sangat ramah, Ramen Aa yang dulu seriiiiing banget jadi alternatif tempat makan kalau gue dan sohib lagi bingung mau makan apa, Oseng Mercon yang sempat mengisi waktu-waktu kosong gue saat lagi break kelas, entah itu sendiri atau sama sohibul, mie tulang Kedai Utama yang bikin gue diare saking pedesnya tapi gak pernah bosan buat dipesan, Nobu Ramen dengan menu niku udon favorit gue yang sayang sekali baru gue coba cicip enam bulan lalu setelah sekian lama tinggal disana. 

By the way, gue punya sebutan khusus untuk nama makanan udon ini, yakni dibalik jadi odun😂. Karena gue salah satu orang yang "mengidap" spoonerism, jadi gue sering banget ngomong terbolak balik😆. Makanya setiap kali gue mau makan udon, pasti secara otomatis gue akan bilang odun, dan yes, gue lebih nyaman bilang odun daripada udon HAHA. Mungkin soon gue akan cerita tentang kebiasaan ini dan istilahnya secara detail😬. Terus ada juga kebab hejo dengan aa penjualnya yang gondrong dan santun, tukang cireng isi dan gehu di seberangnya yang jadi favorit gue, plus warteg biru yang selalu mengerti selera, perut, dan kantong gue, serta semua nama jalan juga tempat-tempat favorit di pusat kota Bandung yang biasa jadi tempat gue refreshing dari segala macam hal mumet, terutama alun-alun, balai kota, dan sepanjang jalan Parongpong dengan salah satu jagung bakar di tepi jalan, yang nggak pernah bisa gue lupa adegan pas jatuh dari bangku reyot.

Lalu Gramedia Merdeka (beberapa harus gue sebut lagi sebagai bentuk rasa rindu gue), yang meskipun nggak selalu beli buku setiap mampir kesana, tapi gue selalu merasa recharged saat menghirup aroma buku-buku yang ada dan melihat stationary yang lucu-lucu, dan of course mal BIP di seberangnya yang so far paling sering gue kunjungin waktu masih bisa nonton dengan bebas di bioskop (karena memang dekat dengan Gramedia dan BEC, gue jadi bisa mampir buat cuci mata), dan yang kedua jatuh kepada Ciwalk yang juga biasa jadi pelarian di kala gue ingin mengeluarkan stress (read: karaoke sekenceng-kencengnya). Btw kok kelihatannya gue jadi kayak anak-anak sok edgy yang demen hedon ya LOL. Nggak kok, gue jarang main, kecuali kalau merasa lagi butuh aja. Soalnya gue lebih sering boros soal makanan, guys🤣 Lihat aja daftar tempat makan yang bakal gue kangenin di atas. Segini masih belum gue sebutin semua karena lupa. Lebih tepatnya karena gue udah terlalu sering kesana (dan bosen juga mondar mandir Gerlong), jadi yang ada di kepala gue ya cuma itu aja😅.

Terus Borma Setiabudi, sebagai penyelamat di kala gue sedang bosan dengan makanan-makanan Gerlong, yet jadi musuh di saat yang bersamaan karena bisa langsung ngabisin dompet gue yang pas-pasan🤧, McD Setiabudi yang sering bikin tipis dompet kalau gue lagi khilaf, tapi nggak pernah bosan buat balik lagi saking cintanya sama McFlurry.. dan definitely, setiap sudut di kampus yang selalu bisa jadi tempat di kala gue butuh menyendiri dan berkontemplasi. Nggak cuma itu, lebih jauh lagi, semua memori yang gue punya bersama teman-teman, sahabat, dan partner yang nggak akan bisa tergantikan dengan memori di tempat-tempat lain. Dari mulai gue jadi maba,

Bosan yang Dirindukan
Coba tebak gue yang mana?

sampai jadi angkatan kolot kayak sekarang. Gue rasa setiap langkah yang gue jejakan disana tentunya adalah bagian dari proses pendewasaan gue, yang bikin gue sadar bahwa hidup harus terus berjalan, dan bahwa empat tahun nyatanya bukan waktu yang panjang untuk gue bisa terus menikmati momen-momen di dalamnya.

Now, last but not least.. setiap sudut dan ruang di kost-an gue yang dalam kurun waktu delapan bulan kemarin secara nggak langsung berada dalam kekuasaan gue, karena cuma gue satu-satunya penghuni yang tersisa disana akibat pandemi. Dan karena sebelumnya memang cuma gue satu-satunya penghuni semester tua. Mungkin hanya di bagian ini gue bisa menerima kenyataan, bahwa empat tahun setengah bukan waktu yang singkat untuk dijalani. Sebab disana lah gue belajar untuk lebih mengenal diri gue, dan apa yang menjadi tujuan hidup gue. Dari yang sebelumnya hanya seorang anak remaja 17 tahun yang baru lulus sekolah dan completely clueless dengan bagaimana kehidupan luar sesungguhnya, even clueless dengan jati diri gue yang sebenarnya.

I was finding my own true colors there, membangun perspektif-perspektif dan prinsip baru, belajar meresapi hidup sebenar-benarnya dan mengambil hikmah dari sana, belajar mengenal inner child diri dan menemukan bahwa selama ini nyatanya gue nggak sekuat dan setangguh itu, gue bisa rapuh dan lemah, and it's pretty normal untuk anak muda kayak gue yang masih terombang-ambing dalam segala macam ups and downs-nya hidup,  thus i learnt to see things more clearly in the middle ground and be more human with othersand am still in a long journey to find new experiences on my ownSisi introvert yang membuat gue bisa berkembang meski hanya diri gue seorang di ruang kecil, juga sisi ekstrovert yang seringkali bikin gue exhausted tapi juga membuat gue senang sebab bisa mengenal orang lain dengan berbagai kepribadiannya. 

Meski gue sendiri punya love-hate relationship dengan kost-an ini karena terkadang menyebalkan dan terlalu gelap (dan lumayan serem), tapi itu cukup homey setiap kali gue pulang atau kembali dari kegiatan-kegiatan yang melelahkan, karena suasananya yang sejuk dikelilingi oleh tanaman-tanaman dan pohon rindang that makes it feel more like a green house. Fyi, suami dari pemilik kost-an ini dulunya adalah dosen Biologi, jadi mereka cinta banget sama gardening and planting. Gue rasa kalau setiap sudut kamar gue adalah saksi hidup, mungkin mereka bisa menjelaskan bagaimana dan apa saja yang sudah gue lalui selama beberapa tahun ini kepada diri gue dari sudut pandang mereka. It's like a roller coaster, honestly. Now i'm already 22, more different than i was in four and half a year ago. 

Beberapa bulan terakhir ini, entah ada berapa kata bosan yang gue ucapkan, saking jenuhnya dengan pemandangan dan suasana yang sama yang gue rasakan, bahkan termasuk makanan-makanannya. Tapi sekarang, gue justru menemukan bahwa rasa bosan itu adalah rasa yang paling gue rindukan. Mungkin karena gue sudah terbiasa dengan sudut-sudut kost-an yang menemani gue selama 24 jam setiap hari, so it will take time for me to get used to other habits—which is not really a new habit since i'm coming back to where i from. I'm not gonna say where i move to anyway, karena bagi gue ini satu-satunya privasi yang ingin gue jaga dari media sosial.

Sejujurnya masih banyak perasaan yang tiba-tiba nggak bisa gue tuliskan dengan kata-kata atas perjalanan yang penuh liku dengan kost-an, kampus, dan setiap sudut Bandung yang pernah mengisi hari-hari gue. However, life must go on and i fully realized that i couldn't stay there any longer if i wanted to go ahead and pursue all the hopes and dreams i have for my loved ones.

Ah iya, yang membuat gue semakin sedih adalah kemarin gue nggak sempat berpamitan dengan ibu kost dan keluarganya karena beliau sedang pergi keluar kota. Gue agak menyesal karena lupa mengabari lebih cepat di hari-hari sebelumnya, tapi semoga beliau selalu sehat dan selalu berada dalam lindungan-Nya.

Di bawah ini gue pingin bagiin hasil jepretan temen gue waktu kita jalan-jalan sore di kampus, sebagai obat rindu. Salah satunya gue udah posting di paling atas. Akhir kata, jangan lupa bahagia, teman-teman!😊

View dari Taman Bareti, Isola

Pemandangan langit dari rooftop kost-an (kalau ini foto iseng gue waktu berjemur di loteng)

Langit maghrib di kampus tercinta

Gedung Isola a.k.a Rektorat

You May Also Like

28 komentar

  1. pindah kostan kemana kak? jalan sepanjang setiabudi emang banyak yang jualan. jarang main kesana sih sekarang-sekarang. tapi dulu sering kesana waktu kerja di daerah BIP-BEC. terkenal dengan surabi enhai dong setiabudi dulu, sekarang masih adakah? surabi yang jadi cikal bakal surabi serupa dan menjamur dimana - mana sekarang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lebih tepatnya pulang kampoeng sih mbaak, wehehe nggak jauh-jauh, masih di Jawa Barat aja😂😅 wihhh surabi enhaii mah kenal atuuuh mbak Eka wkwkwk, sampai sekarang masih ada, dan di sejejerannya juga malah bener-bener nambah terus yg jualan surabi. pasti orang sering bingung kalau mau beli surabi pilih yg mana😆 jadi kangen jajanan sepanjang setiabudi deh🤧

      Hapus
    2. pulang kampung? kemana? ikut dong, hihihihi. iya surabi enhai yang paling enak sih, warungnya tepat depan enhai sih kalau dulu, makanya disebut surabi enhai. sekali nyobain yang keju, aduuhh maakk gak pernah lupa rasanya. dulu di gerlong , jalan yang mau ke darut tauhid juga ada bakso urat, pas banget depan gerbang upi yang dari samping, sekarang....entahlah masih ada atau gak, wkwkwkwkwk

      Hapus
  2. Ah... Jadi ingat nenek penjual warung yang tiap hari sering saya datangi pas zaman-zaman ngekos. Saya juga gak sempet pamitan, ngerasa bersalah dan kangen sampai sekarang. Mudah-mudahan beliau masih dikaruniai kesehatan supaya saya bisa memberi kejutan buat nenek itu. 😭

    Berpisah dengan segala hal yang sudah membuat kita nyaman memang menyakitkan Awl. Tapi pada dasarnya perputaran hidup memang begitu terus, bertemu dan berpisah. Semangat dan semoga betah di lingkungan barunya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, semoga beliau selalu sehat dan suatu hari bisa ketemu lagi sama mas Nandar😁 saya bisa relate banget ini rindunya pasti banget2, apalagi kalau lagi nostalgia sama jaman ngekost dulu kaan😭

      Exactly, mas. Mau nggak mau harus dilewati dan ini menandakan kita harus terus berjalan maju sebagaimana mestinya, terlebih kalau ingin cerita hidup kita terus bergulir dari satu fase ke fase yang berbeda🤧

      Hapus
    2. Kangen parah Awl. Beliau itu seperti malaikat di kala rindu kampung halaman. Senyumannya, ramahnya, manisnya, mirip nenek saya.

      Hapus
  3. Jadi Awl pindah ke rumah Eyang Awl sekarang? 😁

    You are doing well Awl, sugohaseyoooo hehehe. Pasti nggak mudah move on dari tempat yang sudah 'memeluk' Awl selama empat tahun setengah. Semoga banyak kenangan manis yang bisa Awl simpan di benak, dan semoga Awl bisa menjadi 22 y'o young lady yang bergerak maju mengejar cita dan impian Awl, yaaaa 😍

    Semangat! 💕

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyeeess kak Enoo😍
      Kak Eno apa kabaaaaar? Udah lama banget kita nggak berinteraksi😭

      Anyway, thank you so much kak Enooo🤧💕 Aamiin, semoga hal ini nggak menjadikan aku terlarut dalam kenangan yang ada, melainkan jadi motivasi untuk lebih semangat kedepannya🤧

      Semangat dan sehat selalu jugaa untuk kak Enooo!🔥😍💕

      Hapus
  4. Awl, selamat menempuh perjalanan hidup baru di tempat baru 😁
    Pasti berat meninggalkan begitu banyak kenangan di kota Bandung ya 😂 tapi semoga semua kenangan yang ada, bisa menjadi kenangan yang indah dan memberi banyak pelajaran untuk Awl.
    Semoga dimanapun Awl berada saat ini, Awl diberi kebahagiaan selalu 😁
    Dengan kata lain, Awl udah lulus kuliahnya dong ya? Skripsinya udah kelar? Selamat ya Awl 🥳

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thank you Kak Liiii, huwaaa dah lama nggak ketemu😭 kak Lia apa kabaaaar? Semoga sehat selalu yaa😍

      Beraat banget wkwk, waktu H-1 sebelum pindah masih biasa aja, sok kuat dan anti-melo²an deh, eh pas hari H lagi angkut barang malah sesek tau-tau mata udah rembes HAHAHAHA. Tapi semoga dengan menuliskan ini di blog bisa sedikit mengobati rasa rindu😁
      Aamiin, do'a yg sama juga untuk kak Li💕

      Ini masih sedikiiiiit lagi kak haha, bener-bener tinggal sedikit lagi😂 semoga bisa terlaksana sesuai rencana dan nggak terlewat lagi kali ini. Tenang kak Lii, nanti kalau dah lulus aku pasti update tulisan khusus di blog buat Acknowledgement versi internet🤣 ahiiwwww😂

      Hapus
    2. Kabar baikkk! Awl apa kabar? Semoga sehat dan bahagia selalu juga 😘

      Nyiahaha I feel you, Awl! Pukpuk untuk Awl 🤗 semoga rindu Awl sedikit terobati dengan menulis tulisan ini yaww.

      Kalau gitu, semangat Awl! Beneran sedikit lagi nih ya? 🤪. Semangat semangat! Ditunggu update berita kelulusannya 🤭

      Hapus
  5. Awll, jadi habis ini kamu meninggalkan Bandung kah? Apa pun langkahmu berikutnya, tetap semangat dan selamat menjalaninya ya! 🤗

    Perasaan yang kamu jabarkan di atas pernah kualami juga saat siap for good ke Indonesia setelah lulus. Sejak awal kuliah pengennya cepat-cepat lulus dan pulang, tapi setelah waktunya tiba mendadak mellow, persiss banget seperti yang kamu bilang 😂

    Still, nggak mudah pasti yaa meninggalkan kota yang udah menjadi tempat kita belajar kehidupan selama bertahun-tahun. But I believe the next journey would be exciting too! ❤️

    Semangat yaa Awl 😉

    BalasHapus
    Balasan
    1. Holaa mbak Jaaaneee! Apa kabar mbaaak? Gimana kabar ponakan online-kuuh? Wkwkwk semoga sehat selalu yaa mbak Jane😍💕

      Untuk sekarang sih iyaa mbak, aku meninggalkan Bandung huwaaaa😭 Tapi sejujurnya masih ada keinginan untuk bisa stay disana sih mbak, karena udah terlanjur cinta sama suasana asri disana🤧. Tapi entah nanti kedepannya gimana, yg penting harus lulus dulu😆. Aamiin, terima kasih mbak Jane doanyaa💕

      Huhu iyaa mbak, kemarin tuh beberapa kali sempet bosan dan pengen cepet-cepet pulang kan, tapi pas udah pulang ya malah mewek juga😭 bener-bener yaa ternyata nggak segampang itu untuk melepas sesuatu yg udah jadi bagian dari diri kita🤧 But yepp, aku juga harus tetap semangat untuk cerita-cerita baru di depan sana yang pasti nggak kalah menyenangkan dan "menantang" ya:'))

      Terima kasih mbaak, semangat jugaa untuk mbak Jane!😍❤️

      Hapus
  6. Selamat menempuh kehidupan yang baru ya Mbak, di tempat yang baru.

    Semoga kenangan tempat yang lama tetap tersimpan rapi dalam memori.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hola kak Rudi, Aamiin terima kasih banyak yaa kak😁

      Aamiin, aku pun berharap semoga dengan menuliskan ini, setidaknya ada tempat untuk aku membagikan secuil kenangan yg mungkin bisa aku lupa kelak di masa depan. Tapi aku setuju kata kak Rudi, semoga sampai kapanpun memorinya bisa tetap tersimpan rapi.

      Hapus
  7. Awwll selamat menempuh hidup baru di tempat baru, atau malah kembali ke tempat lama yaa? Apapun itu semoga selalu bahagia yaa Awl 💕

    Percayalah, aku adalah satu dari sedikit (kayaknya) orang yang udah 10 tahun lebih tinggal di Bandung tapi belum pernah main ke tempat-tempat wisata yang disebutin Awl di atas, kecuali Farm House wkwkwk... Lebih jadi anak mall dan anak kafe kayaknya selama di Bandung 😂 Soalnya memang tempat wisata itu biasanya yang datengin yaa wisatawan ga siih, bukan yang tinggal di kotanya 😂😂

    Eniwei, Bandung itu memang kayaknya kota yang bakal sulit banget buat ditinggalkan deh yaa? Mungkin selama di sini kadang kita bosen atau kesel, tapi pas udah waktunya pergi, kayaknya kok ada sedikit keenggak-relaan yaa? 😅

    Semangat terus Awwll 💖

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thank you kak Eyaaaaa, huhu iyaa nih aku kembali ke cangkang lagi sekarang. Nggak bisa yalan-yalan keliling Bandung lagi kalau sore🤧

      Iyaa sih bener juga kak, rata-rata memang tempat wisata gitu seringnya didatengin sama wisatawan yg pada liburan, family outing atau study tour yaaa. Soalnya kalau aku tanya temen yg emang orang Bandung juga hampir nggak pernah main kesana, kecuali udah suntuk banget butuh yg seger-seger katanya🤣 Apalah kita yg tinggal di tempat hijau malah kadang bisa bosen dan pinginnya ke tempat-tempat yg justru bukan ciri khas daerah ya😂 Kalau aku personally milih buat dateng ke mall, ke cafe atau working space gitu karena justru lebih tenang dan nggak se-crowded tempat-tempat wisata tadi, kalau kak Eya gimana? Sama kaah?😂

      Sulit banget bangettt kak Eyaa, karena menurutku Bandung so far jadi salah satu kota yg masih asri dan sejuk buat ditinggalin, apalagi daerah atas sana. Walaupun kalau lg musim ujan bisa sering flu karena alergi dingin🤣, tapi aku malah nggak masalah daripada gersang kepanasan😆 Pokoknya bakal kangen banget bangetaaan sama Banduungg😭 Salam buat Bandung yaa kak Eya, wkwk😂😂

      Maaci kakkk, semangat juga untuk kak Eya!❤️

      Hapus
  8. Kok aku jadi sedih gini ya ditinggalin Awl, padahal ketemu aja blm pernah.

    dan semua yg awl ceritain dan rasain tentang meninggalkan... sangat menggambarkan perasaanku waktu meninggalkan kosan waktu SMA di cilimus, ledeng. Aku msh SMF dan blm kuliah tapi kangennya sama semua sudut area UPI yang mana selalu jadi tempatku bermain dan refreshing, tapi karena UPI sekarang udh banyaj perubahan, there's nothinh left untukku bernostalgia disana :(

    kemudian pas kuliah dan ngekos di daerah dipatiukur, perasaan yg sama.

    Tapi aku adalah sebagian orang yg terjebak kenyamanan dan memilih untuk tetap tinggal di Bandung, di tempat yg sekarang adalah tempat yg lebih lama kudiami daripada kampung halaman yg jadi tempatku lahir dan bertumbuh.

    so, awl...kemanapun kamu pergi, kemanapun tujuanmu selanjutnya, buatlah cerita seindah mungkin, dokumentasikan sesering mungkin momen momenmu, karena setiap ada pertemuan ada juga perpisahan, setiap ada kedatangan ada jg kepergian. it's life.

    i hope you the best where ever you are. dan tetap blogging yaaaaaaaa....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kak Ady apa kabaaar? Dah lama juga nggak ketemu😂

      aku juga kayaknya bakal sedih deh kalau baca cerita kak Ady jalan-jalan sama kak Panda di Bandung nanti🤧 Apalagi kalau lewatin tempat atau nama-nama jalan yg juga sering aku lewatin, berasa udah kenal langsung juga padahal betul kata kak Ady, ketemu aja belum pernah😂

      Sekarang perubahan-perubahan yg ada itu malah jadi kenangan buat aku huwaaa😭 Entah apakah nanti beberapa tahun ke depan akan semakin banyak perubahan-perubahan baru juga atau nggak (tapi kemungkinan besar iya kayaknya😭). Biar bagaimanapun, aku percaya kenangan-kenangan selama ngampus disana nggak akan pernah hilang meski nanti kampusnya sendiri udah banyak berubah🤧 Oh iya btw, aku juga sepertinya bakal kangen suasana ledeng dan pemandangan bus damri sama angkot ijo berderet, soalnya kalau mau pulang pasti naik bus itu ke leuwipanjang😭

      Siaaap kak Ady terima kasih banyaak, soal mendokumentasikan ini aku setuju banget sih😭 Agak menyesal karena kurang banyak foto-foto suasana Bandung waktu masih disana, alhasil sekarang cuma sedikit arsip yg bisa dibuka. Ini akan jadi pr buat aku bisa lebih menghargai moment-moment sekecil atau sebesar apapun itu porsinya, dengan foto. Karena sejujurnya semakin kesini aku juga semakin tertarik dengan dokumentasi, sebab baru sadar sekarang ini bahwa setiap foto itu bisa punya cerita. Dan mungkin gagasan ini jg muncul setelah aku ngikutin blog kak Ady, dan banyak fotografer di twitter😂 walaupun bukan expert, sekadar penikmat sajaa, wkwkwk.

      Wehehe siaap, semoga sehat selalu kak Adyyyy, terima kasih do'anya😁💪🏻

      Hapus
  9. Halooo Awl.. Gimana Kabarnya??? Semoga selalu sehat yah.. Waah ditunggu kabar kelulusannya ya.. dan selamat untuk step selanjutnya di tempat baru..
    Btw aku ngerti bagaimana perasaanmu.. Yesss dulu yah aku berat banget pas ninggalin Semarang yang udah meluk selama kurang lebih 4 tahun lamanya...

    Rasanya berat aja gtu, ninggalin kosan dan cerita bareng sama penghuni kos lainnya.. hehe. Ninggalin kesibukan dan kehangatan dunia perkuliahan.. hehe. Semangat ya Awl. semoga next step selanjutnya bisa menemukan sesuatu yang lebih.. Amin..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kabar baik maas, mas Bayu apa kabaar?😁
      Rasanya nggak nyaman banget yaa mas Bayu udah meninggalkan zona nyaman kita selama beberapa tahun. Walaupun setiap cerita nggak selamanya nyaman dan menyenangkan, pasti haru juga kalau harus meninggalkan kebiasaan itu🤧 Tapi mau gimana lagi ya, namanya hidup kita pasti keep moving forward, jadi mau nggak mau perpisahan seperti ini akan terus ada sebelum kita punya kehidupan yg lebih settle:(

      Aamiin, hehe terima kasih do'anya mas! Tetap semangat dan sehat selalu mas Bayu😁

      Hapus
  10. Awl selamat sudah berhasil melewati satu tahap kehidupan dan semoga sukses terus di tahap-tahap berikutnya🌸 pisah dengan kota tempat kuliah memang jadi sendu ya, peluk erat Awl dari aku yang sering ditinggal teman-teman pulkam wkwkwkwkwk.

    Btw, welcome back di dunia blog🥳

    BalasHapus
  11. Sebagai orang yg pernh 4 thn di Bandung pas kuliah, aku bs related bgd sama perasaan Mba Awl. Yes, kepindahan itu adalah awal petualangan yg baru, tp kenangan akan Bandung ga akan pernh terlupa 💖💖

    Gramedia seberang BIP itu aku suka bgd dulu ke sana. Apalagi bagian obral yg lantai bawah. Masih ada ga yaa? Hehehe.. Trus BIP dan Ciwalk, yaampun itu dua mall yg paling sering aku datengin. BIP klo sama temen2, Ciwalk sama pacar (yg skrnh jd bapaknya 3T). Hahaha.. Bring back memories bgd yaampunn..
    Eh satu lg, klo Mcd, aku lbh sering ke mcd Simpang dago, bukan yg Setiabudi. Lbh deket soalnya 😁
    Klo soal makanan, yaampun bs jd satu postingan jg kali mba klo aku cerita makanan slama di Bandung. Hehehe..

    Semangaat terus yaa Mbaa Awl, petualangan berikutnya baru saja dimulai. Sebuah awal baru 😊😊

    BalasHapus
  12. Kangeen juga baca tulisan "panjang" kamu. Sukses selalu yaa Awl untuk apapun yg akan di lakukan nantinya. Pasti ga mudah meninggalkan kenangan. Tapi selalu ada hikmah yg akan di dapatkan. Semangat terus Awl!!

    BalasHapus
  13. Haii Awl, aku pernah kd Lodge Maribaya dan Farmhouse. 2019 akhir. Waktu KKL semasa kuliah dulu.. Jadi kangen teman kuliah nih #ehh

    Di caption foto, "tebak aku yang mana" aku tahu. Pasti Awl yg pake jilbab putih dan berkacamata kan 😂😂

    BalasHapus
  14. Saat-saat semester tua, saya malah kepikiran untuk ngekos. Bukannya apa-apa, tapi semakin ke sini kegiatan di kampus jadi makin ada aja meskipun pandemi. Berat diongkos jadinya.

    Aduh, gara-gara nyinggung jajangmyeon, saya langsung ngiler ngebayangin pas pertama kali nyobain gara-gara nonton Save Me. Ha ha ha. Udon juga enak, tapi jajangmyeon pake telur rebus memang ngga ada lawan.

    Lama juga kamu vakum, Aina. Sekarang saya juga lagi bimbang, mau vakum saat KKN nanti atau gimana. Tapi itu pertimbangan yang akan saya pikirkan nanti. Ohya, apa kabar Aina? Mudah-mudahan rencanamu dilancarkan

    BalasHapus
  15. Kak Awll!!! Rindu sekalleee 😭 Hahah 🤣

    Kak Awl memangnya Bandung seasri itu ya? Hahah aku jadi penasaran. Karena belum pernah ke Bandung, hahhaa 😭 *nggak patut dibanggakan juga.

    Semoga Kak Awl dipermudah selalu ya dalam setiap urusannya. Aku senang bisa ketemu Kak Awl, yang sudah ku anggap seperti kakak sendiri hehe 🤣

    Aku selalu excited tiap kali melihat sebuah metamorfosis dari setiap manusia. Entah kenapa, I feel like aku bisa belajar hal dari sana.

    Apapun itu, stay happy Kak Awl. Love you 💕

    BalasHapus
  16. jadi inget waktu aku kuliah dulu dan harus keluar dari kosan hahaha.
    beberapa hari setelah aku diharuskan pulang kampuang, aku keluar sama sohib sohibku di Malang, muterin malang, foto foto, makan makan. kalau aku liat lagi album fotonya, hepi banget liatnya, duhhh pengen balik lagi ke masa itu
    berattttt banget rasanya ninggalin kota tercinta tempat merantau waktu itu ya. Aku rasa Awl pasti juga berat,.puk puk dulu ahhh hehehe

    tapi nanti kalau Awl ada kesempatan lagi ke Bandung pasti hepi banget tuh
    dulu pas udah pindah ke Jember, beberapa bulan sekali aku balik ke malang, tepatnya main-main, ngunjungin kosanku juga, ngunjungi adik kosku. senengggg

    BalasHapus