Akhirnya Jalan-Jalan (Vlog)

by - September 19, 2021

 
Jalan-Jalan ke Floating Market Lembang

Hi, folks!! Kayaknya gue belum sempat betul-betul menyapa sejak terakhir kali gue posting tulisan terbaru, itupun lewat podcast cuma sebentar😅. Oleh karena itu, hari ini gue ingin berbagi cerita sedikit soal how i spent my weekend last week.

Hari Jum'at minggu lalu, kebetulan gue lagi ada keperluan untuk urus perihal akademik ke Bandung, selagi ada kesempatan dan considering bahwa teman-teman gue pastinya libur kerja di akhir pekan, maka gue memutuskan untuk mengajak mereka meet up dan hasilnya kita memilih jalan-jalan ke Floating Market Lembang yang terjangkau dari segi jarak dan money. Walaupun dari delapan gengs yang bisa ngumpul cuma empatan termasuk gue karena yang lainnya nggak sedang di Bandung, but it's still fun! Mengingat udah setahun lebih kita nggak ketemu, hiks. 

By the way, ini pertama kalinya lho kita ke Floating Market. Salah satu sobat gue ada yang udah pernah kesana sih, tapi sisanya nope! Iya, tinggal hampir lima tahun di Bandung nggak berarti lo bisa bebas ke tempat wisata manapun sampai dijabanin satu per satu😆. Gue sendiri aja belum pernah ke Farm House, padahal dari kost yang dulu jaraknya deket banget, dengan menggunakan motor paling cukup menempuh perjalanan selama 12–15 menit. Rata-rata anak kost-an disini, saat libur yang dicari bukan tempat wisata yang crowded dan bikin pusing, tapi justru tempat-tempat makan atau bahkan sekalian aja ke tempat yang teduh dan menenangkan macam coffee shop (yang nggak banyak orang ofc) dan wisata alam. Tentunya wisata alam yang nggak terlalu ramai, toh di Bandung banyak banget kok tempat-tempat terbuka yang nggak bersinggungan langsung sama wisatawan. 

Harga masuk ke Floating Market itu sebesar Rp. 25.000. Selain pasar terapung dan wisata perahu, ada macam-macam wahana dan wisata yang bisa kita kunjungi, misalnya Swimming Pool + Pemandian Air Hangat, Rainbow Garden, dan Kota Mini. Namun tentu biaya masuknya masing-masing berbeda dari Floating Market. Nah, untuk Kota Mini sendiri harga tiketnya (jika hanya ingin melihat-lihat dan nggak menikmati wahana yang ada) sama dengan biaya masuk Floating Market, yakni sebesar Rp. 25.000. Sebetulnya pada papan iklan di pintu masuk ada informasi bahwa kalau kita ingin masuk ke Floating Market dan Kota Mini sekaligus, harganya diturunkan dari yang seharusnya Rp. 50.000 masing-masing tiket, jadi Rp. 40.000. Hanya saja karena waktu itu gue termakan trik marketing mas-mas yang ngasih tiket (dia nggak nawarin paket Floating Market dan Kota Mini, melainkan Floating Market aja), gue jadi harus bayar lagi pas mau ke Kota Mininya. Lesson learned. Gue sangat anjurkan buat teman-teman yang mau kesana dan ingin masuk ke kedua tempat ini, alangkah baiknya bilang di ticketing pas awal masuk biar nggak bayar dua kali😅.

Oh iya, tiket masuk ini juga sudah include voucher minuman yang bisa kita tukarkan tepat di area pasar terapung, pilihannya ada orange juice, latte, moccachino, milo, atau susu coklat. Karena waktu itu udaranya lagi mendung dan dingin, so pasti kami pesan minuman selain juice (gue pilih milo). 

Jalan-Jalan ke Floating Market

Di dalam kawasan Floating Market sendiri ada wisata jejepangan yang namanya Kyotoku, disana teman-teman bisa sewa yukata (pakaian tradisional Jepang) dan berfoto ala-ala Jepang di area khusus yang bernuansa Jepang. Berhubung harga sekali sewa dan foto bisa lebih dari seratus ribu, gue nggak masuk ke dalam dan cuma berjalan melewati area Kyotoku aja, lalu terus lanjut ke pasar terapung untuk icip-icip kuliner disana dan jalan-jalan ke destinasi yang lain. Teman-teman bisa lihat rangkuman wisata perjalanan gue dan teman-teman yang super duper singkat ini di mini vlog (yang juga zuperrr singkat) di bawah😁


Tapi sowry banget gue malah nggak videoin secara full bagian kulineran di pasar terapungnya, karena situasi disana waktu itu ramai banget. Saat jalan pun inginnya cepet-cepet aja biar nggak berdekatan sama orang banyak, jadi gue nggak sempet bikin video, maklum masih amatiran😅 

Disana gue cobain sate kelinci + lontong, dan ketiga teman gue pesan mie aceh sama ramen. Bagi yang belum tau, metode pembayarannya pun cukup unik, yakni pake koin. Tapi jangan bayangin koin yang logam kayak uang gopean ya, menurut gue koinnya lebih mirip koin krambol wkwk. Temen gue sampe ketawa pas gue bilang "kayak mau main karambol", karena memang semirip itu buat gue🤣. 

By the way, ini pertama kalinya gue makan sate kelinci. Sebelumnya nggak pernah berani untuk makan karena nggak tega. Buat gue, kelinci itu sama imutnya kayak kucing. Gue nggak bisa bayangin hewan peliharaan seimut ini disembelih untuk dimakan, maka dari itu sebelumnya gue nggak pernah mau coba. Tapi di satu sisi, gue juga penasaran pingin cicip. Berhubung waktu itu gue bingung mau makan apa, ditambah gue memang belum makan berat, yaudah deh gue pesen sate aja. Ternyata rasanya mirip-mirip kayak sate ayam, cuma lebih kenyal dan juicy. Selama makan itu, i swear i was trying so hard not to imagining how innocent and sweet rabbits are🐰. 

Selepas dari sana, seperti yang ada di video, kita lanjut keliling-keliling Kota Mini and took a lot of pics. Untuk Kota Mini sendiri konsepnya ialah pedesaan Eropa, nggak heran bangunan-bangunannya terkesan mirip dengan bangunan Eropa. Sebetulnya Kota Mini ini lebih cocok untuk keluarga yang membawa anak-anak, karena sebagian besar wahananya juga bertema edukasi profesi yang ditujukan untuk anak-anak, seperti Cooking Class, Farmers Market, Police, Science Center, Fire Rescue, Baby Clinic, Barbie Salon, ada juga Bear House dan Playground. Waktu itu wahana yang bisa gue masukin cuma Rumah Ilusi (yang banyak kacanya itu). Sisanya gue kurang tau apakah bisa dimasuki juga oleh orang dewasa atau nggak. 

So, begitulah cerita gue di hari Minggu sebelumnya. Meski singkat dan cukup melelahkan karena gue nggak berhenti beraktivitas sejak hari Jum'at di Bandung itu, but i felt content. I truly were. Waktu beberapa jam bersama teman-teman setidaknya bisa mengobati kerinduan kami setelah setahun lamanya nggak ketemu terhalang pandemi. Sumpah, kita tuh terakhir ketemu saat masih di kampus di bulan Februari 2020. Sisanya cuma komunikasi lewat WhatsApp. Sebetulnya dengan kedua teman yang lain gue memang udah sempat ketemu beberapa kali, tapi untuk bisa kumpul tuh moment yang jaraaaang banget. Gue bersyukur akhirnya bisa diberikan kesempatan untuk ketemu mereka lagi dan ngumpul bareng meski nggak semuanya. Semoga setelah pertemuan ini, kita bisa ketemu dan hangout bareng lagi secara lengkap di lain waktu, AAMIIN!! 

Terima kasih teman-teman udah baca sampai habis, hihi. Maaf kalau story kali ini kurang informatif, mengingat gue bukan traveler dan juga udah lupa beberapa informasi seputar Floating Market😅 Tapi semoga bisa menghibur, ya😉 Sampai jumpa di postingan berikutnya!! 


P.S: Thanks to masker karena gue jadi lebih PD nongolin muka di video, LOL. 

You May Also Like

17 komentar

  1. Huaaaa Awl terima kasih banyak udah diajak jalan-jalan ke Floating Market 😍 aku kangen banget jalan-jalan ke Bandung hiksss. Kapan-kapan Awl harus cobain ke Farm House, di sana banyak juga spot foto-foto bagus + bisa minum susu segar gratis 🤣 (ini penting banget harus dimention).

    Sampai sekarang aku masih belum berani makan sate kelinci lho, Awl 🤣. Karena aku takut kebayang-bayang sewaktu sedang makan dan yang ada malah satenya nggak ketelen-telen 🤣.

    Terima kasih Awl udah ajak jalan-jalan virtual kali ini 😍 vlognya bagussss soalnya aku suka vlog-vlog yang seperti Awl buat 🙈

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi simi-simi kak Liii😁🤭 Nah iyaa aku juga penasaran banget ingin coba berkunjung ke tempat wisata yg lain. Mengingat selama di Bandung aku baru dua kali ke tempat wisata, taman begonia sama great asia africa. Yang ini nggak dihitung karena udah mental tempat tinggalnya🤣 Semoga ada kesempatan untuk liburan lebih lama lagi🥰

      Wkwkwk kalau nggak ketelen jadinya malah diemut kayak permen dong kak Li😅 Aku juga gak tau ada angin apa sampe nggak pikir panjang makan sate kelinci. Mungkin saking tergiur cium aroma dan liat bumbu kacangnya. Sekarang malah ingin coba lagi. Tapi ya itu pr beratnya kak, nggak boleh sambil ngebayangin😆

      Maaci jugaaa kak Li dah main-main kesini, eh btw vlog kak Li juga baguuusss, typical yutuber2 Jepang yg nggak mau kelihatan muka dan nggak panjang durasinya pasti stylenya kayak gitu, ditaruh backsound musik ajaa. Apakah selera vlog kita sama kak? 😍

      Hapus
  2. Aku banget deh Awl ini di part selama di Bandung justru jarang banget maen ke tempat wisata tapi lebih milih nongkrong di kafe-kafe yang sepi dan makanannya enak.
    Akupun sejak SMA di Bandung.. bahkan ampe sekarang, jarang banget main ke tempat wisata, farm house juga ga pernah aku kunjungin.

    Kalo floating market pernah nih sekali dan kayaknya belum sebanyak itu wahananya kalo dulu. hmmm... masa harus kesana lagi sih?

    Akupun minumannya dulu pilih milo juga hahaha....

    Seneng ya rasanya ketemu lagi sama kawan-kawan kuliah, apalagi di tempat yg pernah bareng-bareng selama 4 tahun lebih.

    btw, goyangan alisnya mantep tuh, hihihi...

    video kurang lama hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti statement aku aktual yaa kak Ady, xixi disetujui langsung oleh wargi Bandungnya😁 Soalnya sering denger juga sih cerita teman-teman yg orang Bandung, mereka sendiri malah jarang ke tempat wisata, mungkin saking crowdednya sama wisatawan dari luar kota yaa.

      Kayaknya kak Ady harus kesana lagi deh, hahahaha, cobain wahana-wahana yang baruu😆 Siapa tau banyak objek foto yg bisa dipotret🤭 Cuma yaa itu kekurangannya, lebih banyak wahana untuk anak-anak. Padahal kan kita orang dewasa juga pingin main perosotan sama kereta-keretaan😂

      Seneng bangeett kak Ady, walaupun pegel kaki karena kebanyakan jalan tapi rasa pegelnya ketutup sama rasa syukur dan puas. Semoga bisa ketemu lagi di lain kesempatan😍

      Hahahahaha nanti videonya aku panjangin sama video goyangan alis aja ya kak Ady🤣 jadi tambahan 3 menit full goyangan alis dengan ragam gaya😆

      Hapus
    2. Hahaha... bisa aja nih Awl.

      :D

      Thank you Awl!

      Hapus
  3. Eh, kirain lagi nonton "Vlognya Gita" wkwkwwk maaap ya aku nyebelin banget tiap komen ada foto/video kamu pasti begini 🤣

    Aku pernah dong ke Floating Market! *bangga* sejujurnya kalau nggak sama keluarga, aku agak mager jalan-jalan ke tempat wisata mainstream di Bandung (dan di kota mana pun), karena nggak tahan sama ramainya huhu tapi Floating Market ini bagus sih yaa, aku seneng banget dengan area Kyoto-Kyotoannya, Josh juga seneng liat ikannya banyak banget 😆

    Seneng banget kamu bisa ketemu lagi sama temen-temen di Bandung, Awl. Sunday well spent ya! 💕

    Btw, aku pernah ke rumah Hobbit ala-ala gitu di Bandung. Itu di Farm House bukan ya? Lupa euyy~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwkw gapapaa mbak Jane buat intermezzo, jadi komentar mbak ada ciri khasnya😂

      Yeayy sama-sama pernah ke Floating Market!🤟🏻😆 emang rata2 tempat wisata di Bandung lebih ke family friendly juga sih mbak, makanya selalu rame kalau liburan ya huhu. Akupun paling males kalau udah liat mobil berjejer ria macet-macet di sepanjang jalan mau ke Lembang tiap weekend. Makin nggak mau kemana-mana, wkwkw🤣

      Iyeess mbak, bener-bener manfaatin kesempatan ingin catch up waktu itu🥰

      Kayaknya rumah Hobbit gitu adanya di Farm House deh mbak, yang kita bisa sewa baju-baju ala Belanda gitu kan ya? Hihi pingin cobaa tapi nggak tau lagi nih kapan ke Bandungnya:')

      Hapus
  4. Waddaawww benerann sihh sumpiiss kece bangett tempatnya Kak!!! Aaaaa jadi pengin ke sana :( Mana tiketnya murah pulak! 40000 udah include Floating Market sama Kota Mini :" Sayangnya yang mahal mah ongkos PP nya hahah :V Seriusan deh, aku norak banget belum pernah ke Bandung :( Di pikir-pikir aku kalo wisata jarang banget gitu yang ke luar kota apalagi ke luar provinsi, kecuali pas study tour sekolah doang hahaha :( Sedih, tapi ya mauu gimana hahahah... Semoga one day, aku bisa deh jalan-jalan ke banyak tempat. Aamiin paling serius..

    Setuju banget sama KAK JANE! HAHAHAH.. Seriusan, entah Kak Awl nyaman atau enggak dibilang gini, tapi bawaannya kalo liat Kak Awl mirip Kak Gita.. apalagi kalo liat di IG sama doinya Kak Awl.. duhh couple paraah sii cucok... Hehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makin asik lagi kalau cuacanya cerah Syif, huhu sayang sekali waktu itu mendung🥺

      Nah iyaa, hahaha sebenernya rata-rata HTM tempat wisata tuh masih terjangkau, cumaa yang mihilsnya si biaya perjalanan dan makan🤣 Kakak juga pingin banget yalan-yalan ke luar kota, minimal ke dufan deh, tapi ongkos keretanya lebih mahal daripada tiket masuk dan jajanan di dufan😆. Aamiin, semoga one day Syifana bisa travelingan ke luar kota yaa, terutama ke Bandung xixi. Siapa tau nanti kita malah bisa ketemuan disana, yeay aamiin!😍

      Wuahaha kayaknya kelihatan "mirip" di beberapa angle aja yaa, soalnya aslinya mah buluk🤣 anyway timaaci Syifanaa i take it as a compliment😆

      Sehat-sehat terus yaa dirimuuuhh, sering-sering main di blog🤭😁

      Hapus
  5. Wah, akhirnya bisa jalan-jalan lagi ya. Udah lewat setahun pandemi, aku ke mall aja bisa dihitung pake jari dan pergi kalau ada keperluan aja. Pas liburan lebaran kemarin ada rencana ke Floating Market sama temen-temen juga, eh ternyata pas lagi naiknya kasus COVID dan jadinya batal dehh. Soalnya lumayan jauh juga sih kalau ke Bandung. Mudah2an nanti bisa mampir ke sana dan kayaknya tempatnya oke juga yaaa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa nih mbak, huwaaa lumayan bisa hirup udara segar, nggak tembok lagi tembok lagi yang dilihat😅 Ah iya, kemarin lebaran udah masuk second wave ya. Sayang banget banyak rencana-rencana yang batal lagi karena peningkatan kasus. Aamiin mudah2an secepatnya bisa bepergian dan berlibur dengan nyaman yaa mbak🥺 cukuplah second wave terakhir, jangan ada lagi gelombang-gelombang berikutnya.

      Tempatnya memang lumayan okeee mbak, apalagi kalau mau santai sama keluarga cocok banget, bisa sambil berenang atau berendam di air panas. Pilihan menu makanannya juga beragam di pasar terapungnya. Semoga bisa jadi salah satu ide destinasi wisata semisal mbak nanti ke Bandung😍

      Hapus
  6. sumpah deh tetep banget pingin ke bandung, dibandung tuh cuacanya enak gak sih? gak panas kayak palembang? hehe bolehlah nanti Floating Market Lembangnya dikunjungin! makasih ya infonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Ichaaa, apa kabar? Dah lama nggak bersua di blogosphere😍

      Cuaca di Bandung sih yang pasti lebih enak daripada Jakarta dan kota-kota industri lainnya. Tapi tergantung wilayah jugaa sih mbak, kebetulan karena tempat tinggalku dulu dan tempat-tempat wisata ini adanya di daerah dataran tinggi, jadi cenderung lebih adem dan sejuk. Apalagi kalau musim dingin tuh, idung auto meleran terus aku tiap hari saking dinginnya😂

      Yeayy, masama mbak. Semoga bisa segera berkunjung dan main-main disini ya😁

      Hapus
  7. senengnya bisa kumpul sama sohib setelah setahunan ya, pasti kangen banget bisa ketemu langsung kayak gini
    aku sendiri masih nyimpen keinginan buat ketempat ini. entah kapan nih terlaksana, keburu pandemi aja ternyata

    aku kayaknya belum pernah makan sate kelinci, geliii dan gimana gitu ya. sama kayak pemikiran Awl juga.padahal temen aku jualan sate kelinci, tapi aku belum pernah coba

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa mbak Inuun alhamdulillah, meskipun keadaan masih pandemi tapi bisa ketemu dan semuanya sehar wal 'afiat sampe sekarang🥺

      waaaah sehabis makan sate kelinci kemarin, kalau punya temen yg jualan sate kelinci kayaknya bakal aku todong terus deh mbak🤣 soalnya enak, tapi memang gak boleh sering2 sih karena aku sendiri masih nggak tega sebenernya😭 untung pas makan itu lagi nggak melihara kelinci, huhu.

      semoga bisa segera ada kesempatan buat ke floating market juga yaa mbaak, hopefully bisa ketemu juga one day di bandung xixi🤗

      Hapus
  8. Halo awl :D
    Terakhir ke Bandung bulan agustus 2019. Beberapa kali ke bandung malah belum pernah ke floating market dan sekitarnya.

    Lebih sering malah keliling kota aja. Meskipun pernah camping di beberapa tempat di bandung. Tapi emang bandung tempat yang enak buat liburan.

    Btw aku belum pernah makan sate kelinci. Binatangnya terlalu lucu untuk dimakan. Apalagi sekarang temanku pelihara kelinci. Semakin ga mau makan sate kelinci...wkwkkwk

    Awl, videonya bagus..!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hola, mas Rivai!😁 Wahh, udah lumayan lama jugaa ya mas, hampir dua tahun. Semoga nanti bisa main2 lagi ke bandung dan punya kesempatan berkunjung ke destinasi wisatanya. Ini harus banget coba staycation di daerah lembang sih, mas, sangat recommended kalau lagi ingin suasana pedesaan yg tenang dan sejuk, ditambah nggak terlalu jauh juga kaan kalau mas Rivai tetep mau main di daerah kotanya😍🙌🏻

      Waduuh, kalau kayak gitu aku juga gak bakal tega kayaknya makan sate kelinci, pasti terbayang terus kelincinya teman hikss😭 Tapi kemarin juga setelah kulineran, aku sempet main di area yg banyak hewannya dan ada kelinci, nggak ngeh banget kalau sebelumnya abis makan sate itu. Mungkin karena rasanya yg persis mirip ayam kali ya🙈 tapi tetep jadi kepikiran lagi sih🥺

      Anyway thank youuuu mas Rivaii😁🙌🏻

      Hapus